Satu hal yang aku nggak pernah sangka akan dapat dari jadi pendamping penerima manfaat beasiswa adalah aplikasi ilmu parenting.
Really, selama ini taunya cuma gimana aku menerapkan ilmu psikologi sederhana sekadar buat nyaman adik-adik binaan di lingkaran kecil kami atau keponakan-keponakan yang masih bocil.
Tapi ternyata, jadi fasilitator beasiswa jauh lebih menantang.
Bukan hanya soal gap usia yang jauh, tapi juga soal gimana memfasilitasi proses pembentukan diri mereka agar kece dari banyak sisi: akademik, ibadah, dan kepekaan sosial.
Dan itu ternyata berat. Banget.
Belum lagi aku harus berulang kali mengafirmasi positif diriku sendiri bahwa aku tetap layak menjadi "ibu" bagi mereka walau kadang kesibukan di kantor bikin quality time jadi terbatas. Betapa aku harus terus merasa okay dan move on dari rasa bersalah karena jarang menyapa hati mereka di luar agenda pembinaan.
Di sisi lain, harus terus bangun komunikasi yang bagus dengan partner fasil. High quality response. Komunikasi asertif. Harus ikutan mikir keras plus panjang kali lebar.
Aku yang kadang ngerasa pengen sat set karena ngerasa nggak enakan sama orang lain, tapi partner fasil bilang tahan dulu gapapa sedikit lama karena ada cost yang mau disimpan atau percaya bahwa adik-adik bisa ngelakuin suatu tugas dengan usaha mereka sendiri. Kalaupun mereka gagal, biarkan mereka hadapi dan belajar dari kegagalan itu.
Belajar saling support dan menyemangati dengan teladan. Nulis rutin tanpa jeda selama 15 hari di bulan Ramadhan itu jujurly berat. Tapi demi adik-adik biar semangat terus, akhirnya para fasil juga ikutan. Dan tanpa disangka, dengan izin Allah we did it! Dapet reward karena jadi wilayah dengan tulisan terbanyak.
Setahun ini aku belajar jadi manusia dan memanusiakan manusia. Asli. Belajar jadi calon ibu buat anak-anak. Gokil sih..
Semakin kita ngotot pengen progress ini itu secara instan, semua akan terasa semakin lambat. Solusinya, serahkan semuanya sama Allah.
Do our best, and let Allah do the rest.
And, yeah.
There are many adventures we're gonna pass ahead. Just prepare.
Ida M
Komentar
Posting Komentar
jangan sungkan untuk berkomentar ya :)