Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Dear Ida

Ida dan Ida, di Madinah, 2014

Dear Ida,

Hari ini kau berusia 24 tahun. Selamat ya! Terima kasih telah berjuang selama 24 tahun ini bersamaku. Entah sampai kapan, yang jelas kita akan terus berjuang bersama.

Da, aku tahu kau mulai membenci dirimu sendiri. Aku tahu kau memiliki banyak cinta. Tapi tolong, beri sedikit saja cinta itu untuk dirimu. Sedikit saja, Da. Mulailah mencintai dirimu lagi. Mari kita selesaikan satu per satu pekerjaan secara bersama-sama.

Aku tahu, kau lelah. Tapi, masih ada Allah, kan?

Menyerah artinya kita tidak percaya pada kuasa-Nya. Maka, jangan pernah menyerah ya, Da. Untuk hal apapun itu, kumohon jangan pernah menyerah.
Boleh bersedih, boleh menangis, boleh menepi sebentar. Tapi segeralah kembali dengan kekuatan yang lebih besar.
Bukankah selama ini kita juga punya masalah? Dan entah bagaimana, masalah itu selesai dan terlewati begitu saja. Entah bagaimana, luka-luka itu sembuh. Jelas sekali, Allah lah yang punya peran di situ.

Terima kasih ya, Da. Dirimu telah menginspirasi banyak orang dengan banyak kebaikan dalam dirimu. Ingat dan hitunglah, berapa orang yang menginginkan kau bahagia. Mereka membantumu dengan cara mereka masing-masing. Mereka saja tidak putus harapan padamu. Maka, tidak ada alasan bagimu untuk meremehkan dirimu sendiri.

Da, ayo kita berjuang lagi. Pasti ini akan selesai, insyaallah. Kita pasti bisa, Da. Bisa karena Allah. Semangat, Idaku. Kau tidak sendirian. Aku akan terus menemanimu sampai akhir. Sampai titik darah penghabisan.

Aku mencintaimu, Ida. Dan akan tetap begitu, selama-lamanya.



5 Agustus 2019
Ida Mayasari

Komentar

Postingan Populer