Tadi ibuku nelepon, waktu aku lagi makan malam abis isya'. Jam 21.30 bagi ibuku sudah terlalu larut untuk bisa dikatakan makan malam, karena mereka terbiasa makan sehabis maghrib.
Cerita-cerita panjang soal keseharian. Katanya, hari ini ibuku cuma masak sarapan. Pagi sarapan nasi goreng. Siang makan di arisan keluarga. Malam makan bontot dari arisan.
Setiap arisan bulanan, ibuku punya satu kebiasaan. Buat rujak di rumah, lalu dibawa ke tempat arisan. It's free. Murni inisiatif ibuku sendiri. Ini yang buat aku jatuh cinta berulang kali pada ibuku. Sering banget sedekah makanan.
Tiap Ramadhan beliau ga pernah absen, kasi makanan dan minuman untuk ifthar di mesjid. Dulu juga tiap lebaran haji, masakin makan siang untuk panitia qurban. Belum lagi makanan berlebih yang sering dibagi ke tetangga.
Sampai akhirnya, aku mencoba meneladani ibuku. Entah kenapa beberapa hari yang lalu tiba-tiba muncul niat untuk sedekah makanan ke temen-temen.
Jadilah suatu sore, aku buat bakwan jagung agak banyak buat dibawa ke Dilo, tempat nongkrong temen-temen. Setelah selesai dimasak, eh rupanya langit udah gelap. Ga berapa lama setelah itu, hujan. Ga jadi ke Dilo. Ga jadi kasih makanan. Gagal.
Niat itu muncul lagi ketika FIM Sumut mau adain rapat di Ahad pagi. Tapi aku emang dari jauh hari bilang ga bisa dateng. Sebagai ganti absensiku, aku kepikiran untuk masakin sarapan buat mereka. Dan salah satu makanan buatanku yang bisa ditolerir lidah orang lain adalah mie gomak.
Resepnya aku ambil secara diam-diam dari ibuku waktu lebaran lalu masak mie di rumah. Aku lebih suka belajar dari memperhatikan. Lalu, praktekkan.
Maka, abis subuh aku langsung sibuk di dapur. Dan hadirlah mie gomak ala Ida menemani Ahad pagi anak-anak FIM Sumut yang sibuk rapat.
Ga tau deh enak atau ga di lidah mereka. Yang penting aku uda jalanin niatku. Semoga mereka ga ada yang sakit perut setelahnya.
Ternyata, berbagi kebahagiaan pada orang lain itu juga menambah kebahagiaan pada diri kita sendiri. Meski cuma berbagi wajah sumringah, atau mie gomak ala kadarnya.
Berarti ibuku selalu bahagia. Pertanyaanku terjawab sudah. :)
Ida Mayasari
Komentar
Posting Komentar
jangan sungkan untuk berkomentar ya :)