Jadi, mumpung masih hangat. Saya mau share sedikit.
Dua pekan lalu, saya diminta mengisi kajian khusus akhwat oleh sebuah komunitas persatuan remaja mesjid di Medan. Saya terima. Dan saya siapin materi tentang kemuliaan seorang muslimah, malem sebelum acaranya kemarin.
Karena panitia ga bisa sediain proyektor, saya inisiatif buat sejenis flash card. Flash card itu kata-kata kunci dari apa yang akan saya sampaikan yang diprint di kertas A4 sebagai pengganti slide. Saya minta panitia ngeprint, rupanya katanya hari libur mereka ga nemu tempat print yang buka. Akhirnya saya yang print sendiri di warnet dekat rumah.
Nyampe di tempat, kajian baru dibuka. Ada tilawah, kata sambutan, dan sesi sharing dari saya.
Saya yang ga biasa ngisi kajian dalam lingkaran besar, jadi agak grogi. Salah satunya karena peserta kajian banyak yang pake niqab dan ada beberapa ibu-ibu. Agak jiper. Tapi saya kemudian sadar ga boleh judge book by its cover. Sampaikan walau hanya satu ayat.
Sesuai permintaan ketua panitia, di sesi ini saya share tentang bagaimana perempuan dipandang dan diperlakukan pada zaman old. Lalu bagaimana islam datang dan memberikan narasi baru untuk mengistimewakan muslimah. Saya juga menyoroti beberapa fenomena muslimah zaman now sebagai bahan muhasabah (evaluasi diri) untuk semua muslimah. Fenomena tsb antara lain tentang aurat, selfie, kpopers, dan VMJ.
Sesi dari saya kalo ga salah 45-50 menit. Dan saya terkejut bisa nyampein materi selama itu di lingkaran yang besar. Biasanya paling lama cuma 30 menit. Sebuah pencapaian baru untuk saya sendiri.
Ternyata kajian itu dari awal sampe pertengahan divideoin dan di-live-kan di fanpage facebook komunitas tsb. Woaah! Saya baru sadar hal ini ketika malem ngecek facebook mereka.
Dengerin "ceramah" diri sendiri itu asli buat ngakak banget. Ternyata saya sefrontal itu. Jadi banyak evaluasi juga sih. Saya terlalu banyak gunain kata "gitu ya", kurang lebar senyumnya, dan artikulasinya masih kurang dibuka mulutnya meskipun sebenarnya sudah jelas. Dan grogi yang saya sampein di awal, ternyata ga keliatan banget kok waktu di video. Asek.
Sesungguhnya, saya sangat sangat menikmati momen sharing itu. Peserta yang dateng sekaligus panitia hanya sekitar 20 orang. Tapi ngeliat wajah-wajah segar dan antusias mereka, itu yang buat saya semangat.
Berhubung ini juga agenda perdana dari komunitas tsb, saya ngerasa kagum dan harus apresiasi mereka. Remaja-remaja mesjid ini banyak yang masih duduk di bangku SMA. Tapi bisa buat kajian yang targetnya umum begitu, saya pikir ini hal keren dan mereka cukup berhasil, meskipun masih perlu bimbingan terus.
Saya waktu SMA taunya cuma sekolah, les, bimbel. Gitu terus tiap hari. Keren banget lah @anakmasjidmedan. Terus semangat ya.
Kalau mau nonton videonya, ada di facebook mereka. Punten. Besok jangan bilang-bilang kalo udah nonton. Malu. *eh
Penasaran ceramahnya..heheh
BalasHapussemakin sering nanti semakin terbiasa dan baik mbak,,
Wah, di-blogwalking-in mas Rudi. Iya, mas.. terima kasih sudah mampi :)
Hapus*mampir
Hapus