Kemarin, baru saja saya mendengar kabar bahwa salah satu teman saya akan menikah dengan salah satu teman saya yang lain. Satu jurusan, satu angkatan. Sebuah kejutan yang membahagiakan.
Kini saya berpikir, Allah punya banyak cara untuk mempertemukan dua manusia. Jika sudah ditakdirkan berjodoh, mau satunya di kutub utara, satunya lagi di kutub selatan, pasti akan berjumpa. Atau sudah nyari jauh-jauh ke kutub utara dan selatan, ternyata jodohnya malah tetangga sebelah rumah.
Tapi, tetap. Hati manusia yang pegang itu Allah. Bisa saja berubah dalam hitungan detik. Detik ini kamu sangat menyukai seseorang? Bisa jadi, detik berikutnya kamu biasa saja terhadapnya, atau malah berubah jadi benci. Maka, kata Om Tere Liye, biasa sajalah dalam hal mencintai.
Cerita pernikahan. Dua pekan lalu saya ikutin seminar pernikahan. #ciyee
Ga usah baper dulu. Ikut seminar bukan berarti sudah sangat siap menikah. Justru menuju sebuah langkah besar, kita juga harus persiapkan dengan matang. Sebab, pernikahan bukan hanya untuk menyatukan dua insan, lalu melahirkan insan-insan baru. Lebih dari itu. Inti yang dicari dari sebuah pernikahan adalah KEBERKAHAN. Ini bukan kata saya loh, ini kata Ustadz Mohammad Fauzil Adhim yang ngisi seminar itu. Jadi, semua itu harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Bukan ketika sudah dikhitbah, baru kita mulai persiapkan. Ibaratnya, besok mau tanding karate, hari ini baru latihan. Bukan.
Bagi yang belum menikah, kita ga tau siapa jodoh kita. Bahkan jika sudah dilirik-lirik sekalipun, ia tetap bisa lepas. Bukan karena kita kurang cepat mengikat, tapi karena memang tak jodoh saja. Jadi berhati-hatilah. Bisa jadi selama ini kamu sedang menjaga jodoh orang lain.
Maka, sederhanalah dalam mencintai. Hindari modus-modus dan kode-kode (terutama lelaki). Jangan kira kami (para wanita) tak tahu maksud modus dan kode kalian yang tersembunyi itu. Kami sudah lihai mendeteksi semacam itu, sudah terlatih sejak dahulu. Sebab, selogis apapun kami berpikir, perasaan seorang wanita tetap berfungsi dengan baik. Sekali dia ilfeel, maka hancurlah kode-kode itu. #eyaaak
Maka, jika kau menyukai seseorang, tak perlu dekati orang itu jika belum mampu bertemu walinya. Cukup dekati Allah. Cukup minta sama Allah. Persiapkan dirimu. Yakinlah, Allah heard you, just be patient.
Kalau kamu tipe yang masih belum menemukan lirikan hati yang pas (biasanya ini para wanita,
eg : me), tak perlu khawatir. Jodohmu juga telah dipersiapkan. Cukup lantunkan doa-doa tanpa nama. Dan perbaiki dirilah senantiasa. Jodoh adalah cermin. Meski kau adalah kaca yang berdebu, insya Allah akan ada bingkai baja yang kelak menguatkanmu. #eaaak
Selamat berbahagia teman-teman yang akan menikah. Semoga langgeng sampai surga. :)
Anyway, saya baru beli buku Saatnya Untuk Menikah punya Ustadz Mohammad Fauzil Adhim. Maybe, next time saya bisa ulas ya. Sekali lagi, ga usah baper. Nyantai aja. Ini cuma bagian kecil dari persiapan.
Yang harusnya paling
urgent untuk dipersiapkan adalah
bekal menemui kematian. Nah, horor kan. Sebab jodoh kita yang paling pasti adalah MAUT. Maka, persiapkanlah!
Sayonara.
lantunkan doa-doa tanpa nama...
BalasHapusContohnya apa @ ida mayasari