Langsung ke konten utama

Unggulan

Punya Anak

Well, meskipun aku (merasa) sudah siap untuk punya anak bahkan sejak sebelum menikah, agaknya gamang juga ketika sekarang sedang mengandung janin 9 minggu. Sampai beberapa hari yang lalu. Aku nangis sesegukan karena teringat sama salah satu jama'ah masjid yang sekarang hidup sendiri pasca suaminya meninggal dunia dan mereka tidak memiliki anak. Walau tetap Allah jua lah yang menakdirkan kita diamanahkan anak atau tidak, tapi perasaanku melihat para janda yang tinggal seorang diri ini jadi kalut. Pasti sepi. Sendiri. Butuh teman. Aku yang juga dulu pernah punya tetangga dekat yang sama persis kondisinya dengan si ibu. Jadi, tahu persis bagaimana keseharian mereka. Sejak saat itu, aku sadar bahwa punya anak itu karunia yang sangat besar dari Allah. Pantaslah memang anak ini disebut sebagai qurrata a'yun (penyejuk mata) bagi orang tuanya. Investasi akhirat. Setidaknya, ada yang bisa dihubungi kalau kita kesepian di masa tua nanti. Makin degdegan menuju HPL 27 Oktober

Proses & Hasil


IP pertama telah keluar. Tidak terlalu buruk saya kira. Kalau saya melihat ke atas saja, mungkin saya akan mengeluh berkelanjutan karena masih banyak yang berada di atas saya. Ada yang 3,95. Malah tahun lalu ada yang 3,97 (perlu saya tulis alamat blognya disini? Haha). Tapi untunglah, saya tidak lupa melihat ke bawah. Syukur tak terukur saya panjatkan. Alhamdulillah, nilai saya berputar pada A, B+, dan B saja. Terima kasih semuanya. Saya sudah berusaha semaksimal saya, dan inilah hasilnya.

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah artikel di internet tentang Proses dan Hasil. Yang saya tangkap dari artikel itu, kita harusnya tidak terfokus pada hasil. Karena jika terfokus pada hasil saja, kita bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Hendaknya kita tetap menjunjung tinggi proses. Hasil itu bukan masalah jika kita menjalani proses dengan baik. Dalam proses, kita belajar bagaimana menjadi sabar, berpegang teguh pada kejujuran, dan sifat baik lainnya.

Contohnya belajar. Bagi pelajar mungkin memang hasil itu paling penting. Dan kadang orang tua juga hanya melihat pada hasil saja. Jadinya, kadang demi mendapatkan nilai yang bagus, demi membanggakan orang tua, tak sedikit pelajar mencontek dalam ujian. Lihat. Proses yang dilewati untuk mendapat hasil telah tercoret noktah hitam. Menurut saya, kalau proses itu, kita yang menentukan bagaimana jalannya. Kalau hasil, Allah yang menentukan ceritanya. Jangan kira tidak ada kuasa-Nya dalam deretan angka dan huruf itu. 

Ini menjadi pengingat bagi saya juga. Pengingat agar saya tidak menghalalkan segala cara demi mencapai nilai yang tidak seberapa bagi Allah itu. Walaupun begitu, kita tidak luput juga dari kesalahan. 

Ketika SMA dulu (apa sudah lama sekali ya? -_-) saya pernah percaya kata-kata, "Jika saya tidak tahu, yang lain juga tidak". Tetapi prinsip itu terpatahkan setelah saya menginjak dunia perkuliahan. Di sini bukan Indeks Prestasi saja yang harus dikejar. Di sini bukan tempat lomba menjilat pengajar demi nilai (meski mungkin ada juga). Karena persaingan tidak sekeras SMA dulu. Dimana juara utama hanya ada 1, tidak ada juara 1 mewakili dua orang. Dunia perkuliahan ini berbeda. Seratus orang seangkatan bisa mendapatkan IP yang sama persis, dan tidak ada yang bisa menyalahkannya meski sedikit janggal. Di sini saya belajar peduli pada teman, tidak egois, ikhlas berbagi yang saya tau pada teman-teman yang belum tau, tidak malu berkata 'saya tidak tahu' dan tak sungkan bertanya pada mereka yang lebih tau. Di sini saya mendapatkan "dunia" saya. Ya, saya suka "dunia" yang satu ini. 

Saya tidak ingin terlalu berambisi ingin menjadi yang pertama atau nomor satu. Toh di atas langit masih ada langit, kan? Meskipun begitu, saya masih menabur harapan untuk kesempatan-kesempatan baik yang bisa saya dapatkan. Berdo'a dan berusaha saja. Allah dulu, Allah lagi, Allah teruuuus.. :). Oh ya, masih ingat motto di belakang bet nama saya saat ospek? MAN JADDA WAJADA!! Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil. Saya sangat suka kata-kata ini. Tapi saya juga suka dengan quote yang satu ini. 

"Kadang kala kau tidak harus memikirkan keberhasilan dan kegagalan, jangan biarkan hal itu mengganggumu."


Salam semangat, Readers :)




Ida Mayasari

Komentar

  1. luar biasa memotivasi bagi saya Da!
    Thanks ya postingannya.
    Memang benar Da, hasil akhir itu (termasuk IP dianggap penting karna masih jadi parameter satu-satunya untuk kemampuan seseorang. Tapi, setelah melewati "tahap administrasi/berkas", nilai itu langsung dijatuhkan ke tong sampah. IP berada di urutan ke 17 dari 20 kententuan untuk menilai kualitas mahasiswa *search google nih dan booming bgt*

    see you!

    BalasHapus
    Balasan
    1. seneng bisa memotivasi grith :)
      oh yang ke-17 ya. baru tau nih. hehe.
      thanks juga uda rajin comment grith... :D

      Hapus

Posting Komentar

jangan sungkan untuk berkomentar ya :)

Postingan Populer